Minggu, 18 Oktober 2009

Pengguna Ponsel Berisiko Tumor Otak

Percaya atau tidak sebuah penelitian mengungkap, pengguna telepon seluler menghadapi risiko lebih besar terserang tumor otak. Fakta ini mengemuka dalam sebuah laporan media yang dilansir ANTARA, Kamis (15/10). Meski demikian, sejauh ini tak ada petunjuk pasti mengenai risiko yang dihadapi pengguna telepon genggam. "Kami tak dapat membuat kesimpulan pasti mengenai ini," kata Dr Deepa Subramaniam, Direktur Brain Tumor Center di Georgetown Lombardi Comprehensive Cancer Center di Washington DC, AS.

Berbeda dengan Joel Moskowitz, penulis senior studi itu. Direktur di Center for Family and Community Health di University of California, Berkeley ini mengatakan risiko itu ada. "Saya takkan mengizinkan anak-anak menggunakan telepon selular, atau saya setidaknya akan mengharuskan mereka menggunakan perangkat headset terpisah," kata Moskowitz.

Lebih jauh Moskowitz menjelaskan, para peneliti mendapati penggunaan ponsel selama satu dasawarsa atau lebih mengakibatkan peningkatan 18 persen risiko tumor otak. Kemungkinan besar hal itu muncul di bagian tempat telepon digunakan. Disamping itu Moskowitz, sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua, percaya ada potensi bahaya di bagian lain tubuh. Satu di antaranya di bagian aurat ketika telepon ditaruh di saku celana. Ia memperingatkan untuk terus meneliti lebih menyeluruh.

Tahun lalu, Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan AS menyerukan penelitian lebih lanjut mengenai risiko yang ditimbulkan penggunaan telepon selular untuk waktu lama. Lembaga mendesak agar penelitian seperti itu dipusatkan pada kesehatan anak, wanita hamil, dan janin serta pekerja yang menjadi sasaran pajanan (exposure) tinggi dalam pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar